Rasulullah SAW bersabda, “Perbuatan (baik)
seseorang tidak akan pernah memasukkannya ke surga.” Mereka (para
shahabat) bertanya, “Apakah tidak juga termasuk engkau, wahai
Rasulullah?” Beliau SAW menjawab, “Tidak juga aku, kecuali Allah
melimpahkanku dengan rahmat dan kasih sayangNya".
Dikisahkan, ada seorang hamba Allah dari kalangan Bani Isra’il yang selalu beribadah kepada Allah selama lima ra
Dikisahkan, ada seorang hamba Allah dari kalangan Bani Isra’il yang selalu beribadah kepada Allah selama lima ra
tus
tahun. Ketika hari kiamat tiba Allah berfirman kepadanya, “Wahai
hambaku fulan bin fulan,. Masuklah ke dalam surga dengan rahmatku.”
Merasa sudah melakukan ibadah begitu banyak dan lama hamba itu berkata memohon, “Ya Allah. Jangan masukkan aku ke surga atas dasar rahmatMu, tetapi masukkanlah aku ke dalam surga atas dasar amal baik dan ibadahku selama ini.
Atas permintaan itu, Allah memerintahkan malaikat untuk mengkalkulasi amal kebaikannya. Perhitungan dimulai dari nikmat terkecil yaitu nikmat mata yang telah Allah berikan. Alhasil setelah malaikat melakukan perbandingan jumlah nikmat mata yang diberikanNya dan jumlah amal kebaikan yang pernah dilakukannya ternyata jumlah mikmat mata yang diberikan lebih banyak. Pahala amal kebaikan hamba itu tidak mencukupi untuk membayar nikmat mata saja. Sementara malaikat belum memulai perhitungan dan perbandingan nikmat-nikmat Allah yang lain yang pernah diberikan kepadanya - anak, ilmu, harta, jabatan dan lain-lain.
Berdasarkan perhitungan ini lalu Allah memerintahkan malaikat agar memasukkannya ke dalam neraka. Namun si hamba kembali memohon kepada Allah, “Ya Allah. Kalau hasilnya seperti itu, baiklah. Masukkan aku ke dalam surga atas dasar kasih sayangMu.” Dengan rahmatNya juga Allah mengabulkan permintaannya ini. Hamba itu pun memuji Allah.
Rasulullah SAW pun yg dilimpahkan kasih sayang oleh Allah SWT beliau SAW tetap saja melaksanakan ibadah secara rutin dan sungguh-sungguh, bahkan kedua kakinya sempat mengalami bengkak-bengkakakibat lama berdiri di malam hari. Ketika ditanya mengapa engkau yang sudah dijamin masuk surga ya rasulullah? Beliau bersabda: “bolehkah saya menjadi hamba yang bersyukur”.
Merasa sudah melakukan ibadah begitu banyak dan lama hamba itu berkata memohon, “Ya Allah. Jangan masukkan aku ke surga atas dasar rahmatMu, tetapi masukkanlah aku ke dalam surga atas dasar amal baik dan ibadahku selama ini.
Atas permintaan itu, Allah memerintahkan malaikat untuk mengkalkulasi amal kebaikannya. Perhitungan dimulai dari nikmat terkecil yaitu nikmat mata yang telah Allah berikan. Alhasil setelah malaikat melakukan perbandingan jumlah nikmat mata yang diberikanNya dan jumlah amal kebaikan yang pernah dilakukannya ternyata jumlah mikmat mata yang diberikan lebih banyak. Pahala amal kebaikan hamba itu tidak mencukupi untuk membayar nikmat mata saja. Sementara malaikat belum memulai perhitungan dan perbandingan nikmat-nikmat Allah yang lain yang pernah diberikan kepadanya - anak, ilmu, harta, jabatan dan lain-lain.
Berdasarkan perhitungan ini lalu Allah memerintahkan malaikat agar memasukkannya ke dalam neraka. Namun si hamba kembali memohon kepada Allah, “Ya Allah. Kalau hasilnya seperti itu, baiklah. Masukkan aku ke dalam surga atas dasar kasih sayangMu.” Dengan rahmatNya juga Allah mengabulkan permintaannya ini. Hamba itu pun memuji Allah.
Rasulullah SAW pun yg dilimpahkan kasih sayang oleh Allah SWT beliau SAW tetap saja melaksanakan ibadah secara rutin dan sungguh-sungguh, bahkan kedua kakinya sempat mengalami bengkak-bengkakakibat lama berdiri di malam hari. Ketika ditanya mengapa engkau yang sudah dijamin masuk surga ya rasulullah? Beliau bersabda: “bolehkah saya menjadi hamba yang bersyukur”.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan